Rabu, 18 Maret 2009

Menunggu Pagi


Fajar yang memenggal langit hening
Usai dikubur senja tadi
Panas hari nan mencakar wajah bumi pun
Kini telah pupus, memudar hilang
Tanpa jejak, namun hanya bekas nan tersisa
Bekas-bekas perjalanan waktu
Dalam kelamnya malam ini


Sepenggal kisah, kembali tersandar di ujung perenungan
Entah dengan apa kan kututurkan
Tidak ada kata yang kupunya
Hanya keheningan nan terpaut kebisuan mata
Malam ini tidak ada kata demi kata yang dijajar
Hanya penggalan hari
Hanya aku dan penghujung waktu


Apakah diriku telah memahat waktu?
Apakah barisan arti telah kutinggalkan tadi?
Ataukah hanya puing-puing yang coba kusatukan,
Namun tak usai


Apakah keheningan berseteru dengan waktu
Hingga malampun tak sanggup menyuarakan gejolak,
Haruskah kuberi jawab
Ataukah kembali kuberdiam di sudut malam,
Menunggu pagi
Menyuarakan suara jiwaku
Di sinikah, di ujung malam ini
Pagi kan datang menemui kebisuan waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar