Kamis, 19 Maret 2009

MANUSIA YANG MANUSIAWI

“..kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu… kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

(Matius 22: 37, 39)

Dalam karyanya, “On Being a Christian” Hans kung mengungkap, “ Mengapa menjadi Kristen? Mengapa tidak berusaha sungguh manusiawi? Kesimpulannya: hanya orang Kristen sejati saja yang bisa menjadi sungguh manusiawi.” Tak pelak lagi bahwa sebenarnya kekristenan mengajar manusia menjadi manusia yang sejati, manusia yang manusiawi. Pendeknya: seorang Kristen sejati berarti seseorang yang manusiawi

Anda dan saya pasti bermufakat bahwa menyangkut hal “manusiawi,” mengarah telak pada kharakter khas yang dimiliki manusia: MORAL dan RASIONAL. Bebek ,macan dan grupnya tidak memiliki itu, makanya mereka bukan makhluk yang manusiawi, mereka adalah makhluk “binatangi.” Tapi toh nyatanya saudara sering mendengar si Parno mengumpat “Dasar tidak manusiawi….!!” Siapa yang diumpat kayak begitu? Yang jelas bukan bebeknya bang Dul kan?, tapi ternyata Si Dul sendiri yang berkelakuan kelewat batas. Itu apa artinya? Artinya: banyak orang atau manusia yang berlaku tidak manusiawi: tidak bermoral cerah dan berpikiran salah kaprah. Toh… bukankah itu kenyataan dunia? YA..! Tetapi sebagai umat Kristiani kita harus bilang TIDAK untuk nimbrung!

Tunggu dulu..!!! Kalau begitu, harus bagaimana menjadi manusia yang manusiawi? Lho… kan udah dibilang dari tadi “Dengan menjadi Kristen yang sejati dong…! Yang belum dong … di sini (dong dlm bhs jawa: belum paham) adalah bagaimana menjadi Kristen yang sejati itu? Guru Agung kita, Tuhan Yesus Kristus, bertutur “..kasihilah Tuhan, Allah-mu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu… kasihilah sesama-mu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:37,39). Semua titah Allah kepada umat-Nya sebenarnya diringkas dalam dua hukum tersebut: Kasih kepada Allah dan kepada sesamanya.

Tentu.. hanya seorang kristiani yang mau mengasihi Allah dengan sungguhlah, yang akan memiliki moral cerah dan akalnya tidak salah kaprah, karena dicerahi oleh Allah. Hidup kita dikendalikan oleh kasih Allah, berlaku mencerminkan karakter Allah. Tidak berhenti di situ, kasih kepada Allah ternyata juga menuntut kita untuk mengasihi sesama kita, bahkan seperti diri kita sendiri. Saudara dan saya pasti tidak menolak untuk setuju bahwa kita mengasihi diri kita dengan begitu rupa (merawat, menghormati, mengagumi) karena kita mengakui bahwa diri kita adalah manusia, makhluk yang dicipta dan di install dengan karakter Moral dan rasional yang lua biasa. Bila kita menyadari dan memperlakukan orang lain seperti itu, maka sudah tidak ada lagi tindakan penghancuran terhadap sesama, mengeksploitasi orang sewenang-wenang, dan seambrek kelakuan yang tidak bermoral lain. Bila bang Dul mau menerapkan kedua hukum tersebut, pastilah dia tidak akan menganiaya anak istrinya lagi, memeras mas parno yang berhutang padanya, dan merendahkan para tetangganya…!!

Mengaku sebgai umat Kristiani berarti kita mencerminkan manusia yang manusiawi. Lalu….. apakah saya dan anda sudah berlaku dan bertindak sebagai Kristen yang sejati dan bermanusiawi….???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar